Menyambut hari lebaran Idhul Adha, ku manfaatkan untuk pulang ke kampung halaman tercintaku, Wakatobi (Tomia) untuk merayakannya bersama keluargaku. Tepatnya hari minggu tanggal 13,saya berangkat dari Kendari menuju Bau-Bau. Dalam perjalanan dari kendari menuju Bau-Bau, saya harus menguatkan ke dua kakiku karena banyaknya penumpang sehingga saya tidak kedapatan tempat duduk, terpaksa selama perjalanan saya harus berdiri. Namun, keadaan tersebut sedikitpun tidak mematahkan semangatku untuk pulang kampung demi bertemu keluargaku tercinta.
Selang beberapa menit, kapal pun berngkat menuju Raha. Beberapa jam kemudian kapal tiba di Raha. Berbagai makanan di jajakan, saya membeli air dan gogos untuk pengganjal perut agar saya tetap kuat dalam perjalanan menuju Bau-Bau. Beberapa menit, di Raha kapal pun berngkat menuju Bau-Bau. Detik berganti menit, menit berganti jam, tak lama kemudian kota Bau-Bau memprlihatkan keindahannya yang dapat menghilangkan rasa pegal di mana dalam perjalanan tubuh ini tidak pernah di manjakan oleh sofa fasilitas kapal.
Istrahat sejenak di kota Bau-Bau, tibalah saatnya untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju kampung halamanku. Setelah beberapa jam melewati perjalanan tibalah di kampung tercintaku tepatnya di Tomia. Setelah melewati dua malam bersama keluarga tibalah saatnya hari yang dinanti-nanti, lebaran Idhul Adha. Hati bergetar mendengarkan alunan takbir yang di kumandangkan, kebahagiaan yang aku rasakan pada saat itu tidak bisa aku gambarkan dengan kata-kata. Saya sangat mensyukuri rahmat yang telah di berikan Allah sama saya,karena masih di berikan kembali umur yang panjang untuk berkumpul kembali bersama keluarga dalam merayakan hari yang di nanti-nanti itu.
Sehari setelah melaksanakan lebaran Idhul Adha, aku menyaksikan sebuah kegiatan di kampung tercintaku yang cukup menarik buatku. Acara tersebut adalah peresmian salah satu tempat wisata, yang di namakan “Benteng Patua” yang konon katanya tempat tersebut adalah persembunyian nenek moyang kita dulu dimasa penjajahan, yang kemudian sekarang tempat itu akan di jadikan tempat wisata karena letak dan pemandangannya yang begitu indah, dan mengundang rasa penasaran banyak orang, karena di tempat tersebut saya pernah mengunjunginya terdapat barang-barang antik zaman dulu,salah satu di antaranya yang sempat saya lihat adalah meriam yang begitu besar.
Berbagai pertunjukan di sajikan dalam acara tersebut. Salah satu yang menarik perhatianku adalah pertunjukan berbagai tarian tradisional, yang menurut para orang tua, tarian itu adalah tarian di masa nenek moyang dahulu. Kenapa menarik menurutku? Karena itu menjadi pengalaman tersendiri buatku, karena belum pernah saya melihatnya sebelumnya, karena saat itu saya baru tahu begitu indahnya kreasi nenek moyangnya kita dulu.
Hmm.. saya begitu puas dengan liburan kali ini, yang walaupun terbilang singkat, cukup memberikan aku banyak pengalaman dari saya tidak tahu menjadi tahu.
Selang beberapa menit, kapal pun berngkat menuju Raha. Beberapa jam kemudian kapal tiba di Raha. Berbagai makanan di jajakan, saya membeli air dan gogos untuk pengganjal perut agar saya tetap kuat dalam perjalanan menuju Bau-Bau. Beberapa menit, di Raha kapal pun berngkat menuju Bau-Bau. Detik berganti menit, menit berganti jam, tak lama kemudian kota Bau-Bau memprlihatkan keindahannya yang dapat menghilangkan rasa pegal di mana dalam perjalanan tubuh ini tidak pernah di manjakan oleh sofa fasilitas kapal.
Istrahat sejenak di kota Bau-Bau, tibalah saatnya untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju kampung halamanku. Setelah beberapa jam melewati perjalanan tibalah di kampung tercintaku tepatnya di Tomia. Setelah melewati dua malam bersama keluarga tibalah saatnya hari yang dinanti-nanti, lebaran Idhul Adha. Hati bergetar mendengarkan alunan takbir yang di kumandangkan, kebahagiaan yang aku rasakan pada saat itu tidak bisa aku gambarkan dengan kata-kata. Saya sangat mensyukuri rahmat yang telah di berikan Allah sama saya,karena masih di berikan kembali umur yang panjang untuk berkumpul kembali bersama keluarga dalam merayakan hari yang di nanti-nanti itu.
Sehari setelah melaksanakan lebaran Idhul Adha, aku menyaksikan sebuah kegiatan di kampung tercintaku yang cukup menarik buatku. Acara tersebut adalah peresmian salah satu tempat wisata, yang di namakan “Benteng Patua” yang konon katanya tempat tersebut adalah persembunyian nenek moyang kita dulu dimasa penjajahan, yang kemudian sekarang tempat itu akan di jadikan tempat wisata karena letak dan pemandangannya yang begitu indah, dan mengundang rasa penasaran banyak orang, karena di tempat tersebut saya pernah mengunjunginya terdapat barang-barang antik zaman dulu,salah satu di antaranya yang sempat saya lihat adalah meriam yang begitu besar.
Berbagai pertunjukan di sajikan dalam acara tersebut. Salah satu yang menarik perhatianku adalah pertunjukan berbagai tarian tradisional, yang menurut para orang tua, tarian itu adalah tarian di masa nenek moyang dahulu. Kenapa menarik menurutku? Karena itu menjadi pengalaman tersendiri buatku, karena belum pernah saya melihatnya sebelumnya, karena saat itu saya baru tahu begitu indahnya kreasi nenek moyangnya kita dulu.
Hmm.. saya begitu puas dengan liburan kali ini, yang walaupun terbilang singkat, cukup memberikan aku banyak pengalaman dari saya tidak tahu menjadi tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar