1. Pengertian Klausa
Klausa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, dan keterangan maupun tidak (Ramlan melalui Sukini, 2010:41).
Klausa adalah satuan gramatikal yang tersusun oleh kata, oleh frasa oleh kata dan frasa dan memiliki ciri predikatif. Dalam bahasa inggris klausa selalu ditentukan oleh verba paling tidak kata bantu verba. Dalm bahasa Indonesia, klausa di tentukan oleh ciri predikatif. Karena itu, dalam bahasa Indonesia di kenal klausa verba dan klausa nonverbal. Klausa verba adalah klausa yang di isi predikat yang berkategori verba, sedangkan klausa nonverbal adalah klausa yang diisi predikat yang berkategori nonverbal. Dengan kata lain, dalam klausa hanya ada satu predikat (Badudu, 1986:9).
Misalnya
1) Adikku laki-laki
2) Adikku pandai sekali…
3) Adikku menangis…
4) Adiku meniup harmonica…
Kontruksi-kontruksi tersebut tergolong klausa karena memiliki ciri predikatif. Kontruksi (1) predikatnya berupa nomina (laki-laki), kontruksi (2) predikatnya berupa frasa adjectival (pandai sekali), (3) dan (4) predikatnya berupa verba menangis dan meniup.
Dalam bahasa Indonesia pembicaraan klausa selalu di kaitkan dengan kalimat. Artinaya, jika kita berbicara tentang klausa sebenarnya kita juga sudah masuk ke kajian kaliamat. Karena memang, klausa merupakan bagian dari kalimat. Perbedaannya hanya terletak pada intonasi. Jika klausa memiliki intonasi belum final (tergantung/terikat pada kontruksi lain), maka kalimat intonasinya sudah final (tidak terikat pada kontruksi lain). Dengan klausa tersebut (1 s.d 4) dapat menjadi kalimat apabila memperoleh intonasi akhir kalimat yaitu intonasi final.
Misalnya (1) adikku laki-laki. (pemberitahuan)
(2) adikku laki-laki? (pertanyaan)
Kontruksi-kontruksi (1 s.d 4) termasuk kedalam kontruksi ekaklausa (klausa tunggal).
2. Pengertian Klausa Nonverbal dan Kategorinya
Klausa nonverbal adalah klausa yang predikatnya berkategori selain kata kerja. Unsur pengisi fungsi P yang tidak berkategori verbal, antara lain nominal, adjektival, numeral, dan preposisional (Sukini, 2010:46).
1. Klausa nominal
Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berkategori kata benda.
Contoh:
a. saudaranya guru...
S P
b. nenekku dukun…
S P
c. pamannya pedagang…
S P
d. mereka itu saudaraku...
S P
2. Klausa Adjektival
Chaer (2009: 158) mengatakan bahwa klausa ajektifal memiliki fungsi wajib S dan P. Klausa ajektifal dapat disusun dari fungsi S yang berkategori N dan fungsi P yang berkategori A.
Klausa adjektival adalah klausa yang predikatnya berkategori kata keadaan.
Contoh:
a. buku itu sangat mahal…
S P
b. udaranya panas sekali…
S P
c. anak itu pintar…
S P
d. neneknya kaya…
S P
3. Klausa Numeral
Chaer (2009: 160) mengatakan bahwa klausa numeral adalah klausa yang fungsi P nya diisi oleh frase numeral.
Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya berkategori kata bilangan.
Contoh:
a. Roda truk itu enam…
S P
b. Kerbau petani itu dua ekor…
S P
c. Kelerengku sebelas…
S P
d. Uangnya seratus ribu rupiah…
S P
Klausa numeral lazim digunakan bahasa ragam lisan dan ragam bahasa nonformal. Dalam ragam formal fungsi P akan diisi oleh sebuah verba; dan frase numeral berubah fungsi menjadi keterangan.
Contoh:
1. Anak pak Amat berjumlah lima orang...
S P
2. Mobil pejabat itu ada empat buah…
S P
3. Luas kebunnya mencapai seribu meter…
S P
4. Klausa Preposisiona
Chaer (2009: 159) mengatakan bahwa klausa preposisional adalah klausa yang fungsi P nya diisi oleh frase preposisional.
Klausa preposisiona adalah klausa yang predikatnya berkategori kata depan
Contoh:
a. pegawai itu ke kantor setiap hari…
S P
b. kakak di kampus….s
S P
c. ibu dan ayah ke pasar…
S P
Klausa preposisional ini lazim digunakan dalam bahasa ragam lisan dan ragam bahasa nonformal. Dalam ragam formal fungsi P akan diisi oleh sebuah verba; dan frase preposisinya berubah fungsi menjadi keterangan.
Contoh:
1. Ayah berada di kampung…
S P
2. Uangnya disimpan di bank…
S P
3. Berangkatnya berawal dari rumah
S P
5. Klausa Pronomina
Klausa pronomina adalah klusa yang predikatnya pronominal atau frasa nomina
Misalnya
1. Kakakku dia… (pronominal persona)
S P
2. Saudaranya saya…
S P
3. Guruku ini…
S P
6. Klausa Adverbia
Klausa adverbial adalah klausa yang predikatnya adverbial atau frasa adverbia
Misalnya
1. Kejadiannya kemarin
S P
2. Perginya lama…
S P
3. Tempatnya jauh…
S P
Menurut Tarigan (2009:50) Klausa nonverbal ini dapat pula dibagi atas: klausa statif dan klausa ekuasional
1. Klausa statif
Klausa statif adalah klausa yang berpredikat adjektif atau yang dapat di samakan dengan adjektif.
Contoh : kota Serang sangat damai sekarang ini
S P Ket
Anak itu sangat senang mendapat hadiah
S P O
2. Klausa ekuasional
Klausa ekuasional adalah klusa yang berpredikat nomina.
Contoh : ayah saya seorang pegawai negeri
S P Pel
Pemuda itu seorang raja di istana
S P Ket
Daftar Pustaka
Baehaqie, Imam. 2008. Sintaksis Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Verhaar. 2006. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Suherlan dan Odien R., 2003. Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya. Banten: Untirta Press.
Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-Asas Lingustik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar